Siaran Oh Siaran, Mengapa Engkau Begitu Menyenangkan

Siaran, pertama kali mengenal dunia siaran, ketika magang di salah satu media di Pekanbaru, akhirnya terdampar di sebuah radio yang punya izin, layak diperhitungkan dan mempunyai segmentasi pasar yang jelas.

Hari-hari dilalui dengan kegiatan siaran-siaran dan siaran. Dulu semasa menjadi pendengar sempat terpikir dan terbayang bagaimana ya sistem kerja penyiar itu. Alhamdulillah setelah kuliah di ilmu komunikasi Universitas Riau, dapat kesempatan untuk melihat secara langsung kegiatan siaran. Waktu itu radio yang kita kunjungi Radio Aditya Pekanbaru. Dari sana baru tahu, ternyata di ruang siaran itu ada beragam alat. Achhh ngak kebayang gimana mengoperasikannya. Memang untuk menjadi seorang penyiar itu harus punya pengetahuan lebih, banyak banget alat-alat yang akan dioperasikan soalnya, belum lage, untuk menjadi penyiar mandiri itu mesti ngerti ngidupin pemancar, operasional genset kalau mati lampu dan lain-lain.

Sekarang setelah dua tahun lebih menekuni dunia siaran ini, rasanya sudah bersahabat dengan alat-alat di sini, mulai dari komputer, mixer, dvd/vcd, receiver, telpon dan lain-lain. Semuanya menyenangkan. Sempat na ngecaba sttus dari salah seorang t eman di ef-be yang kebetulan juga penyiar. Ada temennya yang nanya katanya, "penyiar setelah ngomong, napain aja ya?".

Hayo...hayo, siapa yang tahu kegiatan apa saja yang dilakukan penyiar setelah ngomong? Mmmm, jawabannya ya macam-macam, nyari info, nuntun televisi, searching internet, email-an, cari berita, muter mp3 favorit, ngebaca koran, ngebaca buku, nulis surat cinta (hah, hari gene masih ada surat-suratan?), es-em-esan, bahkan ada juga tuw yang telpon-telponan

Makanya, dapat jadwal sampai 6-jam pun, tidak membosankan, karena ada banyak aktifitas yang dikerjakan. Yang paling na senangin, searching info, blog walking, dan ngebalas email. heheheh