Alhamdulillah, Saia Off

Ow Tuhan senangnya saia, ketika malam takbiran besok saia sudah off. Beberapa kali malam takbiran itu harus saia habiskan di studio. Menyedichkan, pengen nangis. Bukan apa-apa, saia sebenarnya sedich ajha gitu siaran sendirian, sementara yang lain bersenang-senang di luar.

Ada satu cerita menyedickan di malam takbiran. Ketika yang tinggal di studio hanya saia dan temen saia hendra. Malam takbiran itu kebetulan rinai-rinai menggoda, buat orang mau keluar juga males, tapi ngak seru juga kalo ngak keluar. Hicks hicks hicks, kala itu sudah hampir buka, kita diantarin nasi ma Owner, lumayan banyak, jadinya ya dimakan sepiring berdua. Ahaaay, sambil makan mulailah Hendra bercerita, kalau lebaran kali itu adalah lebaran pertamanya ngak mudik. Na lihat matanya berkaca-kaca (sabar ya Ndra). Pasti sedich ya kalo lebaran kita justru jauh dari orang tua???

Ada lagi derita lain kalo siaran di malam takbiran. Maceeeet. Na pernah pulang siaran malam takbiran. Hujan lebat. Eee tahunya jalan di tutup, kebayang macetnya semana. Jalanan di tutup karena orang pawai, mau takbiran keliling gitu kan. Waduw basah kuyup. Sampe rumah udah kedinginan, kecapek an jadinya ndak bisa bantuin masak kan (Oh Ibu, maafkan anakmu ini).

Tappi syukurnya untuk malam takbiran kali ini, jam 5 sore na udah harus meninggalkan studio. Huhuyyyy senang, jadi kalau urusan di rumah dah beres, bisa ikutan keliling-keliling takbiran, bawak obor. Siiiip, saia suka itu.