Jumat, 07 Mei 2010

Kukerta Univ.Riau 2007, Desa Pebaun Hilir, Kuantan Singingi

Diposting oleh Unknown di 20.20

Baru Nyampe di Kantor Kecamatan

Yupz, 2 Juli 2007 Na bersama 9 sahabat2 Na, berangkat menuju satu desa yang sungguh indah, desa Pebaun Hilir.Kebahagiaan ini sudah membuncah jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, tepatnya ketika pembekalan Kukerta, ketemu dengan 9 sahabat baru, Afu Giovani (si teman yang sudah lama juga na kenal, jadi g baru lage, yang ade basiii, wkwkwk), Sardi Manalu, Azmi, Hizra, Alm. Roni Hanaria (sahabat yang sudh mendahului kami), Nora, Mega, Yanti, dan Rini, dan na sendiri. Lengkaplah formasi kami bersepuluh untuk menggalang kekuatan di Desa Pebaun Hilir.

Formasi Lengkap
Dari Atas
Mega, Yanti, Nora, Alm. Oni, Neyna, Rini
Afu, Azmi, Sardi, Hizra

Tidak banyak pertemuan di pembekalan, hanya beberapa kali, namun kami sudah sangat akrab, jauh sebelum kebrangkatan. Ya hari yang dinanti2, 2 Julli 2007 akhirnya datang juga, malam hari na sudah siap packingnya, sudah siap juga dengan bahan2 yang bakal dibawa, maklum harus berpisah 2 bulan dari kota Pekanbaru tercinta. Soalnya setelah di survei ke daerah tersebut, pasarnya cuma ada sekali seminggu disana, jadi ya kudu ada persiapan.

Subuh-subuh bgt na udah bangun, ada perasaan senang + sedich yang susah digambarkanlah pokoknya. Alam pun seakan seduch melepas kami (melebay sikit ya), soalnyab dari subuh gerimis2 ajha. sesuia kesepakatan yang sudah ditetapkan korcam (koordinator kecamatan), kami ngumpulnya di samping Mona Plaza Hotel, deket kampus, karena bus nya nanti akan menjemput disana.
Na lihatlah wajah kesedihan dari Ayah n Ibu melepas anaknya ke desa orang selama 2 bulan, g pernah2nya kan mereka berpisah dari anak bungsunya ini selama itu, yang ada juga pas na seminar ke Malaysia, tiap hari ditelponin, sambil mw nangis trus bilang "jangan lama-lama di sana ya nak". Nah ini harus 2 bulan, oh ayah oh ibu anakmuw ini juga sedich harus berpisah, tapi ini tuntutan studi...

Seperti biasa, sebagai anak perempuan manis yang dijuluki "Anak Ayah", na sllu diantarkan ayah kemanapun na mau, termasuk ke tempat kumpul2 menjelang keberangkatan.

Hua, sesampainya disana, bertebaranlah manusia2 berjaket biru (jaket KKN nya berwarna biru). Ketemuan ma temen satu kelompok, Absen ya, oni ada, nora ada, yanti ada, hizra ada, azmi ada, sardi ada, nina ada, mega ada. Nach ini si Afu sama Rini mana ini, sebentar lage mau berangkat, mana lahaaa orang ne. telpon2 si afu, katanya ge di taxi, rini justru g bisa dihubungi. Alaaaaaaaaaah, kacau ini, g mungkin kan berangkat dengan formasi yang tidak lengkap. Bisa berkurang ne kredibilitas kelompok kan.
Ah, akhirnya nongol juga taksi biru membawa si Afu, hacks hacks, langsung nyerocos ajha tuw si Afu bilang "Sorry woi, papa afu g bisa antarin, jadi pake taksi ha", g lama si Rini juga datenk. Alhamdulillah formasi desa Pebaun Hilir sudah lengkap, saatnya kita merapat ke bus temen2, memasukkan barang2 kita, setelah semua barang masuk ke bus, hayooo kita ngumpul untuk berdoa, semoga perjalanan kita lancar (kelompok lain pada heran tuw liat, mungkin dalam hati mereka akan bilang, napain coba ne orang2, pake acara doa2an gt), heheheh.

Akhirnya kita berangkat menuju Kec Kuantan Mudik dengan 3 bus, Hua, kebetulan satu bus bisa dihuni oleh 2 kelompok, Pebaun Hilir sama busnya dengan Pebaun Hulu, walaaaah terhibur sekali diperjalanan ke Taluk, lucu2, ya siapa lage dalangnya kalau g Afu Giovani dan Oon Kurniadi, melucu ajha kerja orang tuw terus...

Masih ingat banget tuw si Afu melucu dengan kaset vcd nya yang dia bilang mantapz, semua orang sebus itu dah iya pulak lah bilang dan menyangka itu mantapz, sambil penasaran2 gimana kan, eh twnya vcd lagu minang yang ada lagu tanjidin nya, emang mantapz bgt c, lucu, buat perut sakit sepanjang perjalanan."Rangik kagadang-gadangan", okelah terhibur banget dengan lagu yang ditawarkan si Afu.

Sampai di Logas kita istirahat makan dan sholat, trus lanjut lage, Sore jam 3-an kita nyampe di Lubuk Jambi, pi nyari kantor camatnya nyasar2, mpe abang2 tuw ada yang bilangm waduch ne kan udah hampir sampe Bombay, wkwkwk. ada yang tau bombay itu tempat apaan? klo tau diem2 ajha ya, jangan bilang2.

Akhirnya kita sampe di kantor kecamatan, ada pengarahan lage dari pihak kecamatan, tapi udah banyak banget ne, mobil bak yang nungguin, dalam hati sempet berpikiran (waduw, apa bakal diangkut pake mobil ini ya?).Ternyata eh ternyata iya, tuw mobil buat ngangut kite2, soalnya bus cuma mengantarkan sampai kantor camat.
Tapi enaknya kami, kami ke desanya pake Mobil kijangnya Sekdes, yeyeyeyeye. Tapi temen2 yang cowok2 beserta travel2 bag tetep pke mobil dengan bak terbuka.
Sampe di Desa Pebaun Hilir, aduw sempet berpikiran waduw desanya yang mana ini, melewati jalan setapak dengan hamparan kebun karet, duw kalo jalan malem serem juga kan. eh sampai di rumah sekdes, kita udah disambut ne sama perangkat desa, kek penyambutan orang penting gt kita, makanan udah terhidang. Dek makanan lah tahidang, elok lah kito makan dulu, jom lah, wkwkwk.
Abis makan, sholat, trus istihat bentr, sambil berpikir, mau ditempatkan dimana ya. Dah hampir magrib, akhirnya kita diajak untuk ngantarin barang2 kita, karna menurut Papi dan Mami (Sekdes kami itu), malam ini kami tidur di rumahnya saia. Na sama Oni, Sardi, Azmi, ikut bareng mobil yang baknya terbuka itu untuk menyusun barang2 di rumah baru kami selama 2 bulan nanti.
Kesannya pas ngeliat rumah itu? Waw, lumayan ok, rumahnya udah dibersihkan, luas, ada kursi tamunya, berlantai keramik, ada dapur,cuma yang g ada kamar mandi. Tapi g apa, kamar mandi Emak di samping terbuka, jadi kami bisa numpang ke sana, atau Emak yang di sebelah juga pintu rumahnya terbuka lebar 24 jam untuk kami, sukak pokonya dengan penyambutan yang diberikan oleh Desa ini.

Karna rumahnya dah bersih, ya g terlalu lama lah untuk menyusun barang2nya.

Akhirnya siap magrib, kita dah bisa ngumpul di rumah ke dua kita, untuk siap2 lawatan ke rumah ketua pemuda. Sudah diduga, disana juga disambut dengan makanan, makan malam tepatnya. padahal kan sore kita udah makan ya, tapi kata si Bapak harus, wajib, kudu makan, trus kami juga g perlu takut, di desa ini g ada tuw yang namanya racun2, jadi makan ajha, sikat ajha gitu, wkwkwkw. Si Bapak gaul, ibunya juga, anak2nya seumuran2 kita juga, baeq bgt, cantik, namanya Rona.

Hari-hari di sana, ya bener2 untuk pengabdian masyarakat, ikutan juga ngajar na di SMPN 2 Kuantan Mudik, ngajar PPKN, jadi asistennya Bapak Sijon Joni.Ee yang g kalah serunya nuntun pacu jalur...ini ne yang ditunggu2 kalo ke Kuansing kan.

Pokoknya Semua yang ada di Pebaun Hilir, menyenangkan, alamnya, masyarakatnya, pemuda-pemudinya. Bisa ditebak, malam perpisahan jadi ajang tangis-tangisanlah, cuma malam itu yang kuat menahan tangisan ya Mami (bukan dy kuat, dikuat2in sama dy untuk g nangis), wkwkwk, tapi g tahan juga si Mami ketika kami berangkat pulang, baru de nangis, mengeluarkan air mata. Mami mizz u...

Itulah kisah 2 bulan di desa Pebaun Hilir, Kec Kuantan Mudik, yang g pernah bisa dilupain. Akan kami usahakan untuk mengunjungi desa yang mempesona itu setiap tahunnya, minimal ketika ada peryaan pacu jalur.

1 komentar on "Kukerta Univ.Riau 2007, Desa Pebaun Hilir, Kuantan Singingi"

Unknown on 15 Mei 2018 pukul 19.15 mengatakan...

Kak bisa minta no whatsapp

Posting Komentar

 

Indah Seindah - Indahnya Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting