Selasa, 29 Juni 2010

Daun Dewa

Diposting oleh Unknown di 23.08
Mendengar namanya keren ya, manfaatnya juga sekeren namanya.

Dewa Penolong Daun Dewa
by:
Made Aripta Wibawa

Tanaman daun dewa memiliki khasiat obat teramat banyak. Dari menghilangkan migren, bisul, sampai mengobati jantung koroner.

Daun dewa, begitu orang menyebut nama tanaman satu ini. Nama yang cukup unik memang. Sesuai namanya daun dewa, tetumbuhan yang terkadang hidup di semak-semak, ternyata memiliki khasiat banyak sebagai penyembuh berbagai penyakit.
Mendapatkan daun dewa sejatinya tak sulit. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah yang berudara sejuk, berketinggian 200-800 meter di atas permukaan laut dengan tingkat kelembaban berkisar 70-90 % daun, serta memiliki curah hujan tinggi. Di Bali, banyak tumbuh tanaman daun dewa, seperti di Pura Tirta Empul (Tampaksiring-Gianyar), Danau Tamblingan dan Danau Buyan di Kecamatan Banjar, Buleleng, serta dan di beberapa tempat lain.
Layaknya tanaman obat lain, tumbuhan yang di daerah lembab dan daerah ketinggian, oleh banyak orang dijadikan bahan lalapan, terkadang kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Mereka tak tahu banyak malah kurang peduli, bahwa tanaman yang tumbuh di tempat mereka berdiam, cocok sebagai sarana obat untuk penyembuhan penyakit.
Tanaman Obat Untuk Keluarga (TOGA) tidak begitu luas mendapat perhatian masyarakat. Kehidupan yang begitu pragmatis dalam alam tekhnologi moderen memberikan imbas yang sangat besar terhadap pola pikir, cara pandang dan memanfaatkan tanaman yang berwawasan lingkungan pada manusia yang serba praktis. Padahal tanaman ini justeru ada di sekitarnya.
Meski daun dewa belum merupakan tanaman yang dibudidayakan secara luas—selain tumbuhnya gampang serta pemeliharannya tidak begitu rumit dan mengandung khasiat obat yang sangat luar biasa—, efek farmakologi tanaman daun dewa memiliki kandungan obat yang cukup banyak.
Bagi masyarakat yang punya keinginan mengembangkan dalam skala besar, maka pembubidayaan sejatinya tak terlalu sulit melakukan. Sebagai media pembudidayaan dapat menggunakan pupuk kandang.
Bila melakukan budiaya, maka ketersediaan air pada tanaman harus dilakukan dengan sesering mungkin lewat cara penyiraman. Bila sampai terjadi kekurangan air, tentu akan memengaruhi tingkat pertumbuhan dan masa perkembangan umbi yang akan diproduksi kurang sempurna. Malahan akan bisa mengerdil.
Pembibitan daun dewa dapat menggunakan umbi pilihan (unggul), yang bercirikan umbinya besar dan tidak mengalami kerusakan (penyakit). Bila ingin melakukan pembudidayaan dengan mengembangkan daun dewa, gunakan umbinya yang segar, dengan cara mengiris-iris umbi daun dewa (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar) dan dibiarkan ditutup dengan tisu basah sampai 15-20 hari.
Untuk menjaga agar tetap alami, hindarkan penggunaan penyubur atau pembasmi hama pengganggu tanaman berbahan zat kimia. Hal ini penting, mengingat daun dewa nantinya akan menjadi bahan obat sekaligus bisa dimakan selagi mentah. Jadi, kalau memakai zat berbahan kimi dikhawatirkan residunya masih menempel pada daun, akar, hingga batang atau sampai mengena pada umbi yang akan digunakan sebagai bahan obat. Maka, penggunaan produk pupuk berbahan anorganik tidak dianjurkan.
Sebagai bahan obat, bagian tanaman daun dewa yang dimanfaatkan yakni pada daun dan umbi. Unsur hara pada tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman daun dewa termasuk ukuran lebar daun serta umbinya yang besar.
Tanaman yang bernama latin Gynura psedeudochina ini banyak mengandung alkoloid, saponin, flavonida, minyak asiri, dan tanin. Ciri karakteristik tanaman daun dewa, berbatang pendek berwarna hijau dan, daunnya tinggal, tangkai pendek dan bentuknya lonjong segi lima, serta berambut halus. Panjang daun mencapai 20 sentimeter (cm) dan lebar 10 cm. Bunga daun dewa termasuk bijinya berbentuk jarum.
Tumbuhan yang diperkirakan berasal dari Birma dan Cina ini, banyak dimanfaatkan orang-orang yang kena penyakit bisul. Cara penggunaan dengan mengambil 5-10 lembar daun dewa segar kemudian ditumbuk atau dilumat halus dan menempelkan pada daerah yang bisul. Lewat cara seperti itu, sakit bisul dapat diminimalisir.
Masih dalam fungsinya sebagai bahan obat, tanaman ini juga berkhasiat menghilangkan penyakit anti radang, analgetik, menghancurkan pembekuan darah (antikoagulen). Cocok pula sebagai bahan pencuci darah, sangat baik membantu para wanita memperlancar menstruasi.
Dalam beberapa kajian klinis ditegaskan, bahwa ekstrak daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor, menghilangkan penyakit yang berhubungan dengan pembengkakan sendi, juga sangat baik menyembuhkan sakit pinggang, serta encok.
Lebih jelasnya berikut disebutkan bagian tanaman daun dewa yang dimanfaatkan mengobati berbagai penyakit serta cara penggunaannya:

Jantung koroner
Bagi penderita jantung koroner atau pembuluh darah jantung, ambillah 5-8 lembar daun dewa segar. Tumbuk daun dimaksud dengan halus lalu rebus dalam tiga gelas air hingga tersisa 2 gelas. Hasil rebusan ini kemudian diminum hangat-hangat sebanyak dua kali sehari (pagi dan malam sebelum makan).

Gangguan prostat
Mereka yang terkena gangguan prostat: ambil lima lembar daun dewa segar kemudian campur dengan segenggam daun piduh (pegagan), segenggam sambiloto, dan akar alang-alang. Semua jenis tanaman dicampur kemudian tumbuk halus. Langkah selanjutnya campur dengan tiga gelas air dan direbus sampai menjadi dua gelas air. Ramuan ini kemudian diminum (pagi dan malam).

Radang payudara
Daun dewa juga bagus menghilangkan radang payudara. Cara penggunaan dengan mencampur 30 gram samiroto, 10 lembar daun dewa segar, dan dua genggam daun tapak dara. Sama seperti sebelumnya, tuangkan ramuan ini ke dalam tiga gelas air, lalu direbus sampai mendidih kemudian disaring. Minum rauman tiga kali sehari setelah makan (pagi, siang dan malam).

Migren
Bagi penderita migren, ambil segenggam daun sambiloto, segenggam daun piduh (pegagan), daun sendok lalu ditumbuk dan dicampur dengan tiga gelas air. Rebus campuran bahan obat ini sampai mendidih dan minum dua kali sehari – pagi dan malam sebelum makan).

Bisul
Gunakan secukupnya daun dewa yang ditumbuk halus dan tempelkan pada daerah yang kena bisul. Gunakan dua kali sehari (pagi dan malam).

Haid kurang lancar
Manfaatkan ekstrak daun dewa 5 -10 lembar yang dicampur dengan segelas air. Minum ekstrak ini dua kali sehari sebelum makan, maka niscaya haid akan lancar.

Sumber:
http://saradbali.com/edisi106/kesehatan.htm

0 komentar on "Daun Dewa"

Posting Komentar

 

Indah Seindah - Indahnya Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting