Jumat, 29 April 2011

Lagi Berduka

Diposting oleh Unknown di 18.30
Dingin menggelayuti diri pagi ini. Seakan menangis haru, bumi turut menangis pagi ini, seperti halnya Na di sini. Semua yang bernyawa akan menempuh mati dan itulah yang sudah tertempuh oleh Angah magrib semalam. Lepas Magrib Angah menghembuskan nafas terakhirnya, menyelesaikan tugasnya di dunia ini. Angah itu kakak ketiga Ibu yang tinggal di Sumatera Barat. Sudah hampir satu bulan ini beliau di Pekanbaru, tetapi lepas Ku-ka kemarin Senin yang lalu beliau meninggalkan Pekanbaru karena mau menghantarkan baju kepada anaknya di Bukit Tinggi. Beliau pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di sana.

Tak banyak kenangan indah yang Na rekam memang bersama angah, karena sudah dua kali Ku-Ka di keluarga Ibu Na tidak datang menghadiri karena harus siaran setiap Minggu malam. Biasanya di acara kumpul keluarga itulah kita ketemu-ketemuan. Yang masih Na ingat terakhir pas Ku-Ka di rumah Kak Elen, beliau yang datang bersama keluarga-keluarga dari Bukit Tinggi selepas pesta anaknya yang terkecil sempat menggoda Na. Kebetulan Na perginya sama pacar. Beliau bilang gini, "Sia tuw, calon Na tuw?". Na cuma bilang "iyo ngah, mudah-mudahan".

Ada rasa percaya dan tidak rasanya ketika si abang mengabarkan jika beliau sudah tiada. Na emang tidak langsung menangis, Na akui sekarang ini Na lebih tegar, lebih kuat dari dulu. Tidak gampang air mata ini keluar. Tadi malam Ibu dan juga keluarga sudah berangkat ke rumah duka di bukit Tinggi. Rombongan sudah sampai pukul 4 tadi subuh. Insya Allah angah akan dikebumikan hari ini. Kejadian ini kembali menyadarkan Na akan kematian. Menyadarkan bahwa kalau orang hidup akan datang saatnya untuk mati. Sejenak Na terpaku, menjauhkan diri dari yang namanya bahagia. Na renungi sebuah kata yang mendadak membuat Na termangu diam seribu kata. Kematian, ya kematian yang akan Na sonsong, cepat atau lambat. Na akan kehilangan mimpi, kehilangan segala dan akan mengalami ritual dimandikan, dikafani, disholatkan dan dikuburkan. Siap ataupun tidak siap, asa itu akan datang ke Na. Itulah yang mebuat air mata ini keluar, tidak terbendung. Mengingat sudah cukup banyaklah amalan yang Na lakuin. Menjelang tidur semalam Na masih sempat membayangkan hal indah, namun menjelang sholat SUbuh Na mimpi meninggal. Meninggal dalam keadaan yang tidak Na takutkan. Yang ada di pikiran Na saat itu adalah na meninggal berarti mimpi-mimpi Na berhenti. Dalam mimpi itu Na sempat bercanda dengan abang Na ketika akan dimasukkan ke kubur. Na bilang ke abang, "abang ndak takut dekat adek?", hihihi. Na menikmati sekali rasanya prosesi penguburan itu, hingga tanah benar-benar membenami Na, dan mimpi-mimpi Na perlahan menghilang. Mungkin itu akumulasi kesedihan meninggalnya Angah yang Na rasakan di sini. Selamat jalan Angah, semoga Allah memeberi tempat terindah di sana.

0 komentar on "Lagi Berduka"

Posting Komentar

 

Indah Seindah - Indahnya Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting