Selasa, 15 Juni 2010
Filosofi Sebuah Roda Versi Neyna
Berangkat kerja, g tau pagi ini, jadi iseng ngeliatin roda yang kendaraan laen. Pusing juga kadang karna putarannya kencang banget. Tapi namanya juga orang usil, jadi fun2 ajha tuw.
Sampai terfikirkan lah filosofi sebuah Roda. Roda itu bulet, kalo selamanya ini banyak yang bilang hidup ini seperti roda, malah ada lagu minangnya tuw
Hiduik bak cando roda padati
Roda padati...Turun naiak baputa ganti-baganti
Baputa kateh jo dapek galak badarai
Galak badarai
turun kabawah tahimpik badan marasai
(Lagu favorit na tuw kalo karoke, hehehe)...
Hidup sama seperti roda yang akan terus berputar, tapi putaran nya tergantung usaha kita...
Kalau saat ini kita berada di atas, pastinya kita bisa tertawa lebar, senyuman akan selalu ada di bibir kita. Tapi jangan lupa untuk selalu bersyukur sama pencipta, karena perlu diingat kita akan turun menengah dan lama-lama kita akan ke bawah lagi, untuk bisa sampai di atas lage. Kalaupun saat ini sedang merasa senang, hidup enak, dan berfikiran kita g akan ke bawah itu salah. Barangkali ada yang berfikiran, saya kaya kok, orang tua saya hartanya banyak kok. Kebun sawit saya banyak, kerbau, ruko ada dimana2 (hahaha, jadi ingat seseorang yang pernah berbangga-bangga kayak gini sama na).Karena kehidupan ke bawah, bukan hanya materi...tapi juga mencakup aspek keselurahn dari hidup, ya harta, ibadah, kesenangan, kebahagiaan, de le lel dech. Makanya juga selagi ada di atas, jangan lupa nabung ya (tetep ini g pernah tinggal ya na)...
Tapi kalau saat ini sedang ada di bawah, ini ujian, jangan lupa berusaha dan berdoa lebih keras dan lebih banyak lage.
Mengapa na bilang roda itu bulet (ya karena emang bulet na, hehehe), ada filosofi dibalik itu, bahwa hidup g akan pernah berhenti disatu titik, kecuali rodanya musnah. Roda yang bocor ajha, masih bisa dijalankan meskipun dengan terseok-seok...begitu juga hidup...meskipun kita barangkali kurang beruntung di segi materi, pastinya kita masih tetap bisa tertawa, karena ada nikmat lain yang bisa kita temukan...
Kehidupan di bawah juga harus kita syukuri, jangan mengeluh dan mengeluh...Sepantasnya kita bersyukur barangkali karena diberi cobaan, justru semakin meningkatkan keimanan kita sama yang maha kuasa...
Trus lage untuk yang barangkali sempat masuk dalam dunia yang antah berantah, tak mengenal tuhan, jangan bilang tunggu panggilan bertaubat datang, karena itu bersumber dari hati dan kemauan dari diri pribadi.
Bersyukur...bersyukur...bersyukur, karna di balik petir, kelam, mudah2an akan datang pelangi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "Filosofi Sebuah Roda Versi Neyna"
Posting Komentar