Senin, 13 September 2010

Mantan Blekok

Diposting oleh Unknown di 03.02
Tak akan pernah sirna
Bayang tentang dirimu
Mengharap kau kembali
Ke dalam pelukan

Hanya sisakan pedih
Luka yang semakin dalam
Sampai kapan kuharus tangisi
Rindu yang tak terbalas

Masih adakah cinta untukku
Walau hanya untuk kau kenang
Andai harus kehilanganmu
Kan kubawa hatimu ke dalam jiwaku

Kemana cinta ini
Akan kupersembahkan
Bila kebahagianku
Hanya lah bagimu kekasihku

Masih adakah cinta untukku
Walau hanya untuk kau kenang
Andai harus kehilanganmu
Kan kubawa hatimu ke dalam jiwaku

Luka dalam dada
Semakin terasa pilu
Andai ada kesempatan
Untuk memiliki


Entah sudah berapa kali -Masih adakah cinta- dari Ada band ini, diputar di mkamar mungil nan asri itu. Sepertinya sang pemilik kamar, memang tengah mengalami apa yang dilagukan oleh Doni Sibarani itu. Air matanya terus saja mengalir dari pipi Chubbynya. Sambil berbaring di tatapnya lekat-lkat foto sang mantan, Reza.

Naomi dan Reza baru saja beberapa jam yang lalu putus. Ngak terima putus, Naomi nangis sejadi-jadinya. Diambilnya Handphone dari dalam tas nya. Secepat kilat, dicarinya contact Maya. Memang selama ini, Maya lah teman curhat Naomi, ketika berkasus dengan hubungan asmaranya.Ring Back Tone Maya "Sang Mantan dari Nidji", terasa semakin menyayat-nyayat hati Naomi,'Meski gitu ya May, RBT loe ngetawain kejadian gw", lirih batin Naomi.

Dari seberang terdengar "Halllllloooooow, Maya manies, menawan nan eksotis di sini, ada yang bisa dibantu?". Bukan kata-kata yang terhambur keluar dari mulut Naomi, justru malah tangisan. Hicks, hicks hicks. Maya yang awalnya riang genmbira, berbalik menjadi simpati dengan yang terjadi dengan sahabanya ini. "Pasti ada apa-apa ni, batinnya."

Kenapa loe, honey boney sweety, tralalal trilili? Masih tangisan yang terdengar. Mi, sabar, santai, tarik nafas dalem-dalem, trus baru loe cerita. "Gw, putus May sama Reza?". Loh kok bisa Mi, bukannya Naomi dan Reza itu pasangan Romi dan Yuli?kalo menurut gw, kalian itu pasangan yang serasi. "Reza mutusin gw, katanya udah ngak cocok lagi ma gw". "Ngak cocok apanya Mi?, timpal Maya."Reza ngak ngejelasin ma g, yang jelas katanya kita putus ajha, udah ngak cocok". Mmmm, mencoba berfikir keras, Maya mencoba berfikir, ngak cocok dalam hal apa ya, perasaan baru semalam de sahabatnya itu jalan bareng dengan Reza. Emang sich, semalam, kelihatannya kaku banget, ngak seperti biasanya. "Eit, tunggu dulu mI, bukannya semalam Loe jalan bareng ma Reza kan?Reza ngak ada ngomong apa gitu mengenai ketidak cocokan kalian?". "Ngak May, gimana mau ngomong, orang gw ma Reza semalam ngak ada ngomong sepatah katapun sejak dijemput Dia".

"Loe udah coba telpon reza gitu, nanya salah loe dimana?". gw udah coba telpon ke handphonenya dia, tapi ngak aktif, gw coba telpon ke rumahnya, kata Maminya lagi ngak di rumah,apa jangan-jangan maminya bohong ya May sama gw?". Mmm, gini ajha dech, loe coba hubungin Reza lagi, seumpamanya ngak aktif juga, kita susul ke rumahnya. "Tapi ini kan dah malem May". Ngak peduli de, loe mau masalah loe clear ngak si Mi?. Iya May, gw mau. "Oke, siap-siap ya gw jemput loe, ntr kita langsung cabut ke rumah Reza". Ok.

Sempat gusar Naomi menunggu Maya, terasa lama rasanya, meskipun jarak antara Rumah Maya dan Naomi tidak terlalu jauh. Biasanya juga 10 menit kalau jalan kaki, tapi ini udah lima belas menit kok, Maya belum juga dateng. Baru saja Naomi ingin mengambil handphone nya untuk menghi\ubungi Maya, namun bunyi Klakason dari luar membatalkan niatnya. Secepat kilat Naomi, menyarungkan sepatu dan mengambil tasnya. Beberapa detik kemudian, Naomi sudah berada di mobil Maya. "Mi, kita intai Reza dari luar, barangkali Reza mutusin loe karena udah punya pacar baru, ya kan?" pertanyaan Maya membuyarkan lamunan Naomi mengenai yang terjadi pada mantannya itu. "Em, mmm, apa May?". "Ya ampun, Mi, loe ngelamunin apa lagi sich?". Denger donk bu sutradara beken seperti gw ngomong, gw bilang, kita intai Reza dari rumahnya, siapa tahu kan, Reza punya pacar baru, truys mutusin loe". Ok, ok, gw nurut loe ajha de May. Siiip. Maya mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, tak sabar rasanya Maya ingin dengar penjelasan Reza. Kok seenaknya saja REza memutuskan sahabatnya itu.

Tak lama, mobil Maya, sudah mendekati rumah Reza. Rumah mewah itu terlihat sunyi senyap, pagar tertutup, tak ada mobil Reza terparkir di halaman. "Mi, kayaknya Reza belum pulang dech, kita tunggu ajha dari sini". Lima menit, sepuluh menit, lima belas men it, batang hidung Reza tak juga terlihat. "Huh, kemana coba Mi, manta loe itu, ngantuk gw nungguin". Dengan nada emosi Naomi menimpali "May, loe ngak ikhlas nolongin gw? Ya udahlah, kalo ngak ikhlas, loe pulang ajha, tinggalin gw di sini." Bukan gitu maksud gw Mi, lagian sensi amat sich loe, gw cuma bilangin gw jadi ngantuk. Emangnya salah kalau gw ngantuk. Lagian ini sudah hampir jam 11 malam kan?. Dua sahabat ini, sejenak terdiam, hening, sama-sama diam, sampai kediaman mereka dibuyarkan, dengan kehadiran sebuah mobil memasuki rumah.

Terlihat seorang lelaki tampan, keluar dari mobil, untuk membuka pintu pagar. Dari dalam mobil, Maya langsung berkata 'Mari beraksi". Dua gadis manis ini pun secepat kilat turun dari mobilnya dan mengejar Reza. "Za, bentar za",pinta Naomi dengan memelas kepada Reza. Maya pun seolah ingin mendukung sahabatnya langusng datang mendekati Reza, "Za loe ngak bisa gini donk, loe harus jelasin yang sejelas-jelasnya sama Maya, biar Maya tenang, biar Maya ngak mikir yang macem-macem tentang loe".

Ditariknya nagas panjang-panjang, lalu Reza mulai membuka suara. Digenggamnya tangan Naomi, "gw mutusin loe, karena gw ngerasa kita ngak cocok lagi". Iya ngak cocoknya soal apa?. "Hampir semua hal Mi". Dulu gw cinta sama loe, karena gw cinta persamaan kita dan kepolosan kita. Dulu kita sering makan sepiring berdua, keluar dengan sendal jepit, napa-napain berdua, ngupil berdua, nge pump bareng, ngerjain tugas berdua, apa-apalah pokoknya berdua". Sekarang loe udah jarang mau makan berdua ma gw lage, ngupil bareng, ngepump bareng, trus suruh gw ngerapiin dandanan gw, gw capek Mi, kalau ngak jadi diri gw seperti sekarang ini. Ini ngak gw banget Mi. Gw kangen Naomi yang kayak dulu Mi.

"Shet dah, gokil banget ne alasan Reza, masak sech gara-gara Naomi ngak mau ngupil bareng, jadi alasannya buat mutusin Naomi", ujar Maya dalam Hati. Trus kalau itu alasannya kenapa juga tadi loe matiin handphone loe? . Tadi Mi, selepas nganterin loe pulang, gw kesandung batu di depan rumah loe, trus hape gw jatuh, hancur, ne liat." Jadi loe mutusin gw bukan karena punya pacar baru? Ya ngak lah, gw tuw kan sayang nya sama loe, tapi sayang belakangan loe ngak mau terima gw apa adanya gw Mi, jadi menurut gw, buat apa hubungan kita diterusin. Seketika tangis Naomi, meledak, ada rasa bersalah di dalam dirinya, karena memang belakangan Naomi selalu mendikte penampilan Reza, mengarahkan apa yang akan dilakukan, ngak mau lagi jalan sama Reza, dan ngak mau lagi jalan sama Reza kalau Reza acak kadut. Dalam pikiran Naomi, Naomi ingin juga punya pacar seperti teman-temannya yang lain, yang rapi, jaim, dan dewasa. Namun Reza menganggap dirinya sudah cukup dewasa seperti yang dia lakukan. Buat Reza, cinta dan sayang itu, ketika tidak ditutup-tutupi dan apa adanya. "Dasar loe Rez, mantan Blekok". "Tapi loe sayang kan sama gw, meskipun blekok?". emmm, seketika Naomi mengelayut di bahu Reza dan berkata "Mmmm, sayang sich, sikit". "Kita pacaran lagi yuuuk Mi, tapi loe mau ya ngupil bareng lagi, ngepump berbarengan lagi, makan sepering bedua lagi?". "Demi cinta gw mau". Dari balik mobil, Maya senang bercampur ilfill, melihat kelakuan dua sahabatnya ini. Sembari menghidupkan Mp3 nya kenceng-kencang dengan Lagu "Romi dan Yuli" dari Widyawaty, ada perasaan haru atas hubungan sahabatnya itu.

Romi dan Yuli
Dua remaja saling menyinta
Berjanji sehidup semati
Kekal abadi
Ooo Romi dan Yuli
Lambang kasih suci

0 komentar on "Mantan Blekok"

Posting Komentar

 

Indah Seindah - Indahnya Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting